PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN
KEBIJAKAN UNTUK MENINGKATKAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN
Apa itu pertumbungan ekonomi,
seberapa penting bagi negara, faktor dan syarat syarat ekonomi
menjadi tumbuh.
Pertumbuhan ekonomi berbeda
dengan pembangunan ekonomi, kedua istilah tersebut sama sama menerangkan
tentang perkembangan ekonomi yang berlaku. Akan tetapi kedua istilah tersebut
digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pertumbuhan selalu digunakan
sebagai ungkapan umum yang menggambarkan tingkat perkembangan suatu negara yang
dapat di ukur dengan persentasi pertambahan nilai riil.
Sementara istilah pembangunan ekonomi umumnya dikaitkan dengan
perkembangan ekonomi di pada negara negara berkembang.
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
adalah kenaikan pendapatan nasional riil atau PDB dalam jangka waktu panjang
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan
tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat
Pertumbuhan ekonomi
adalah upaya peningkatan kapasitas produksi guna mencapai pertambahan output, yang dapat diukur
dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
dalam suatu wilayah.
Menurut Sukirno Pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita secara terus menerus
dalam jangka waktu Panjang
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas jangka panjang dari negara yang bersangkutan guna menyediakan berbagai barang ekonomi pada penduduknya (Prof. Simon Kuznets)
Dari
beberapa pengertian tentang pertumbuhan ekonomi diatas, disimpulkan Pertumbuhan
ekonomi merupakan proses perubahan kondisi ekonomi suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN
Sektor industri yang berkembang sampai saat ini
ternyata masih didominasi oleh industri padat tenaga kerja, yang biasanya
memiliki mata rantai relatif pendek, sehingga penciptaan nilai tambah juga
relatif kecil. Akan tetapi karena besarnya populasi unit usaha maka kontribusi
terhadap perekonomian tetap besar. Terdapat tiga unsur pelaku ekonomi yang
mendukung perkembangan sektor industri, yaitu Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS
), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pengusaha kecil / menengah, serta
koperasi ( PKMK ).
Di Indonesia jumlah industri
pengolahan besar dan sedang pada tahun 2001 berjumlah 21,396 yang tersebar di
jawa sebanyak 17.413 (81,38%) dan di luar jawa sebanyak 3,983 (18.62%). Pada
tahun 2002 berjumlah 21,396 yang tersebar di pulau Jawa 17,118 (80.95%) dan di
luar pulau Jawa 4,028 (19.05%). Pada tahun 2003 berjumlah 20,324 yaitu di pulau
Jawa 16,607 (81.71%) dan diluar pulau Jawa 3.717 (18.29%). Pada tahun 2004
berjumlah 20,685 yaitu di pulau Jawa berjumlah 16,901 (81.71%) dan diluar pulau
jawa 3,784 (18.29%). Dan pada tahun 2005 berjumlah 20,729 yaitu di pulau Jawa
16,995 (81.99%) dan di luar pulau Jawa 3,734 (18.01%). Jika dilihat dari tahun
2001 sampai tahun 2005 jumlah industri di pulau Jawa masih dominan, sedangkan
jumlah industri di luar pulau Jawa dari tahun 2001 sampai tahun 2005 jumlahnya
kurang dari 20%. Ini menunjukkan bahwa di Indonesia terjadi ketidak merataan di
sektor industri. Sektor industry di Indonesia masih terkonsentrasi di pulau
Jawa.
Indeks produksi industri besar dan
sedang pada tahun 2003 sampai 2009. Pada tahun 2003 indeks produksi industri
sebesar 113.56, pada tahun 2004 sebesar 117.34, pada tahun 2005 sebesar 118.85,
pada tahun 2006 sebesar 116.92, pada tahun 2007 sebesar 123.44, pada tahun 2008
sebesar 127.15, dan pada tahun 2009 sebesar 129.00. Indeks produksi industri
dari tahun ketahun mengalami kenaikan dan penurunan.
Pertumbuhan indeks produksi industri
besar dan sedang pada tahun 2003 sampai tahun 2009. Pada tahun 2003 indeks
produksi industri sebesar 5.46, pada tahun 2004 sebesar 3.33, pada tahun 2005
sebesar 1.29,
pada tahun 2006 sebesar -1.63, pada
tahun 2007 sebesar 5.57, dan pada tahun 2008 sebesar 3.01, serta pada tahun
2009 sebesar 1.45. Sama halnya dengan indeks produksi, pertumbuhan indeks
produksi ini juga mengalami naik turun dari tahun 2003 sampai tahun 2009.
Pandangan Positif mengenai sektor
Industri :
–
Membuka lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran di Indonesia,
khususnya di Ibu kota.
–
Menigkatkan SDM yang berkualitas karena bidang industri membutuhkan pengetahuan
– pengetahuan mengenai perkembangan dan pertumbuhan industri.
–
Dapat bersaing dengan negara luar dengan meningkatkan kuaitas ouptut industri.
Pandangan negatif terhadap
sektor Industri :
–
Diperlukannya kemampuan untuk peningkatan pemikiran tentang industri.
– Dibutuhkannya
modal yang sangat besar dalam menciptakan suatu industri.
Menurut pendapat saya tentang kebijakan yang perlu diterapkan dalam
upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam sector industry :
diperlukan
upaya-upaya terstruktur dan terukur :
1) Meningkatnya
nilai tambah industry
2) Meningkatnya
penguasaan pasar dalam dan luar negeri
3) Kokohnya
faktor-faktor penunjang pengembangan industry
4) Meningkatnya
kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang hemat energi dan ramah
lingkungan
5) Menguat dan
lengkapnya struktur industry
6) Meningkatnya
persebaran pembangunan industri, serta
7) Meningkatnya
peran industri kecil dan menengah terhadap PDB.
REFERENSI
( Di akses pada 24 juli 2019, Jam 13:53 )
( Di akses pada 24 juli 2019, Jam 14:00 )
( Di akses pada 24 juli 2019, Jam 14:50 )
Komentar
Posting Komentar